STOIKIOMETRI
1. Tatanan nama senyawa
a. Tatanan senyawa organic
- Tata nama senyawa kovalen
- Tata nama senyawa ion
- Tata nama asam
- Tata nama basa
* Tata nama senyawa kovalen
Contoh : N2O – dinitrogenoksida
CS2 – karbon disulfida
SiCl4 – silicon tetraklorida
I2O7 – Diiodin heptaoksida
* Tata nama senyawa ion
| Cl- | NO3- | S2- | SO42- | PO43- |
Na+ | NaCl Natrium Klorida | NaNO3 Natrium Nitrat | Na2S Natrium Sulfida | Na2SO4 Natrium Sulfat | Na3PO4 Natrium Phosphat |
NH4+ | NH4Cl Amonium Klorida | NH4NO3 Amonium Nitrat | (NH4)2S Amonium Sulfida | (NH4)2SO4 Amonium Sulfat | (NH4)3PO4 Amonium Phosphat |
* Tata nama asam
Contoh : HClO3 – Asam Klorat
HCl – Asam klorida
H2SO4 – Asam Sulfat
H3PO4 – Asam Phosphat
* Tata nama basa
Contoh : KOH – kalium hidroksida
Ca(OH)2 – kalsium hidroksida
NH4OH – Amonia Hidroksida
Hg(OH)2 – Raksa II Hidroksida
b. Tata nama senyawa organic
- C2H5OH – Etanol
- CH3COOH – Asam Asetat
- C6H12O6 – Glukosa
- CO(NH2)2 – Urea
2. Hukum dasar dalam ilmu kimia
I. Hukum kekekalan massa = hukum lavoisier
Dalam system tertutup massa zat sebelum & sesudah reaksi adalah sama
Contoh : 2Mg + O2 2MgO
2,4g 1,6g 4 g
Cu + S CuS
4g 2g 6g
II Hukum PROUST (hokum poerbandingan tetap)
Perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap
Contoh : Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam CO2 adalh 3 : 8
No | Massa C yang direaksikan | Massa O yang bereaksi | Massa CO2 yang terbentuk | Massa pereaksi yang tersisa |
1 | 6 g | 16g | 22g | - |
2 | 6g | 8g | 11g | C= 3g |
3 | 3g | 10g | 11g | O=2g |
III Hukum DALTON ( Hukum Kelipatan Berganda )
Dua unsur yang membentuk senyawa lebih dari 1 macam maka perbandingan massa unsur I yang sudah bersenyawa dengan unsur ke II sama berat berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Fe+O membentuk 2 senyawa I Fe =56g II Fe = 112g
O = 32g O = 48 g
Untuk Fe sama berat OI : OII = 64 : 48
= 4 : 3
Untuk O sama berat FeI : FeII = 168 : 224
= 3 : 4
3. PERSAMAAN REAKSI
Reaksi kimia mengubah zat zat asal (pereaksi) menjadi zat zat baru (product)
Contoh : 2H2 + O2 2H2O
(REAKTAN = PEREAKSI) (PRODUK)
Persamaan reaksi yang sudah setara mencerminkan Hukum Lavoisier berlaku sebab bila jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama maka massa zat zat sebelum & sesudah reaksi tentu akan sama pula
Menyetarakan persamaan reaksi adalah memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruasnnya
Contoh: 2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2
2C + O2 2CO
Cu + a HNO3 b Cu(NO3)2 + c H2O + d NO2
Diselesaikan dengan persamaan :
Cu : 1 = b
H : a = 2c
N : a = 2b + d
O : 3a = 6b + c + 2d
4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro
Hukum Gay Lussac
Pada P& T yang sama , volume gas yang bereaksi & gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat & sederhana
Contoh : 1 L N2 beraksi dengan 2 L O2 menghasilkan 1 L gas NxOy. Tentukan rumus NxOy
Jawab : x N2 + y O2 2NxOy
1 L 2L 1L
Perbandingan koefesien = Perbandingan volume
Koef N2 = Vol x = 1 x=2
Koef NxOy Vol 2 1
Koef O2 = Vol y = 2 y=4
Koef NxOy Vol 2 1
Jadi Rumus NxOy = N2O4
Hipotesis Avogadro
Pda P&T yang sama semua gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula. (Perbandingan jumlah molekul = Perbandingan volume)
Contoh:
1. Pada 27o C 1atm 5L CO2 berisi 5000 molekul
Pada 27o C 1atm 5L 2,5 L H2S berisi 5000 molekul
2. Pada 27o C 1 atm 106 molekul gas NH3 volumennya 10 liter
Pada 27o C 1 atm 200.000 molekul gas O2 volumennya = 2 liter
5. Konsep MOL
Mol adalah satuan jumlah
Molaritas
M= n/V
Jumlah Partikel x 6,02.1023 Jumlah Mol x Vm Volume (liter)
atom / molekul (n)
x MR/AR
Massa
(Gram)
Contoh AR Ca=40 C=12 O= 16 Na=23 H=1
- 1Mol Ca = 40 gram
- 1 Mol CaCO3 = 100 GRAM
- 1 Mol CO2 = 1 X 22,4 Liter (STP)
- 2,2 g CO2 = 2,2 / 44 Mol = 0,05 mol
- 1 Mol Ca = 6,02 . 1023 atm
- 1 Mol CaCO3 = 6,02.1023 molekul
6. Stoikiometri Senyawa
* Stoikiometri Reaksi
Untuk menyelesaikan soal soal hitungan kimia yang perlu dilakukan adalah
- Setarakan koefesien Reaksi
- Perbandingkan koefisien dengan perbandingan mol dan perbandingan volume gas
- Hitung data yang diketahui, misalnya mol
- Jika masing masing pereaksi memiliki data mol atau volume (khusus gas) tentukan pereaksi pembatas ( pereaksi yang habis bereaksi). Pereaksi pembatas = nilai mol / koefesien terkecil
- Tentukan mol dari data yang dituju
*. Contoh Stoikometri Senyawa
Pada pembakaran 2,3 g senyawa yang mengandung C,H dan O dihasilkan 4,4 CO2 dan 2,7 g H2O. Tentukan RE senyawa ( C=12 H=1 O=16 )
Jawab : Berat C dalam CO2 = 12 : 44 X 4,4 = 1,2 g
Berat H dalam H2O = 2:18 X 2,7 = 0,3 g
Jumlah = 1,5 g
Berat O dalam CxHyOz = 2,3 – 1,5 = 0,8 g
Mol C: Mol H : Mol O = 1,2/12 : 0,3/1 : 0,8/16
= 0,1 : 0,3 : 0,05
= 2 : 6 : 1
Jadi RE C2H6O
*. Contoh Stoikometri Reaksi
Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan larutan NaCl membentuk endapan PbCl2. Menurut persamaan : Pb(NO3)2 (aq) + 2NaCl (aq) PbCl2(s) + 2NaNO3 (aq)
Hitunglah massa endapan yang terbentuk jika direaksikan :
10ml Pb(NO3)2 0,2 M + 10ml NaCL 0,2M
Pb= 207 N =14 O=16 Cl = 35,5
Jawab :
Pb(NO3)2 (aq) + 2NaCl (aq) PbCl2(s) + 2NaNO3 (aq)
Mula : 2mMol + 2mMol
Reaksi : 1mMol + 2mMol 1 mMol + 2mMol
Ses. Reaksi : 1 mMol + - 1 mMol + 2mMol
Pereaksi batas : NaCl mol/ koef = 2/2 kecil
Jadi massa endapan PbCl2 = 1 mMol
= 1.103 mol
= 103 X 278
= 0, 278 gram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar